Saka Bahasa merupakan jurnal kajian dan penelitian yang berfokus pada pendidikan, bahasa, sastra, dan budaya. Setiap artikel di Saka Bahasa telah melewati proses telaah pustaka dan penyuntingan sehingga memenuhi standar publikasi ilmiah. Saka Bahasa terbit pada bulan Juli dan Desember setiap tahunnya. P-ISSN: xxxx-xxxx; E-ISSN: xxxx-xxxx
Current Issue
Published
2025-10-20
This study aims to identify the form of language errors in comments on Instagram social media on the official Timnas Indonesia account uploaded on December 12, 2024. This research method uses qualitative descriptive. The research data are in the form of words, phrases, clauses, and sentences found on the official Timnas Indonesia account. The data source is comments on the post of the Indonesia Vs Laos Fulltime Match at Mahanan Stadium on December 12, 2024 on the Instagram social media of the official Timnas Indonesia account. The data collection technique uses the reading and note-taking technique. The results of this study indicate the ineffectiveness of the use of language by Instagram social media users in the form of using Indonesian, there are several errors in phonological aspects: spelling errors, errors in the use of diction, errors in the use of phonemes. Morphological aspect errors: errors in the use of affixes, errors in the form of repeated words.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk kesalahan berbahasa pada komentar di media sosial instagram pada akun resmi timnasindonesia yang diunggah pada tanggal 12 Desember 2024. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat yang terdapat pada akun resmi timnasindonesia. Sumber data yaitu komentar pada postingan Pertandingan Fulltime Indonesia Vs Laos Stadion Mahanan tanggal 12 Desember 2024 pada media sosial instagram akun resmi timnasindonesia. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik baca dan catat. Hasil penelitian ini menunjukkan ketidakefektifan dalam penggunaan bahasa yang dilakukan oleh pengguna media sosial instagram pada bentuk penggunaan bahasa Indonesia terdapat beberapa kesalahan aspek fonologi: kesalahan ejaan, kesalahan pemakaian diksi, kesalahan penggunaan fonem. Kesalahan aspek morfologi: kesalahan penggunaan afiks, kesalahan bentuk kata ulang.
The poems by Helvy Tiana Rosa are a representation that has the characteristics of modern poetry that is full of emotional, symbolic, and struggle content. This study aims to describe the form of expression of inner feelings in the poems by Helvy Tiana Rosa, especially through an analysis of the poems "Razan, For Palestine From Your Brother Indonesia, and Did News Reach You About Mahananzi?". This goal is achieved by examining in depth the aspects of diction, style, structure, and themes that build the poet's inner expression. The method used is qualitative-descriptive analysis with a structural approach. Through the analysis of the poem "Razan, For Palestine from Your Brother Indonesia, and Did You Get News About Mahananzi?", the results of the study show that Helvy Tiana Rosa carries themes such as resistance to injustice, and human tragedy in Palestine. The characteristics of her poems lie in the use of symbolic diction, distinctive language styles such as (Hyperbole, Personification, and Sarcasm), and unconventional typographic structures. This style supports the creation of an atmosphere of Resistance, Criticism, and full of inner tension which is the core of the poet's expression. In Razan's poem, Razan's expression appears in a form full of sadness towards medical volunteers who are fighting for the healing of Palestine. In For Palestine from Your Brother Indonesia, it describes the concern and support of the Indonesian people for the struggle of the Palestinian people against Israel. Did You Get News About Mahananzi? Describes the pain of the Palestinian people, more precisely the children and mothers who were killed by Israeli soldiers. These three poems show that Helvy Tiana Rosa not only criticizes with the form of poetry, but also manages to convey deep existential and emotional experiences. Her poems invite readers to feel, care, and understand feelings.
Puisi-puisi karya Helvy Tiana Rosa merupakan representasi yang memiliki ciri khas dari puisi modern yang memenuhi sarat dengan muatan emosional, simbolik, dan perjuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk ekspresi perasaan batin dalam puisi- puisi karya Helvy Tiana Rosa, khususnya melalui analisis terhadap puisi “Razan, Untuk Palestina Dari Saudaramu Indonesia, dan Apakah Sampai Padamu Berita Tentang Mahananzi?”. Metode yang digunakan adalah analisis kualitatif-deskriptif dengan pendekatan struktural. Melalui analisis terhadap puisi “Razan, Untuk Palestina dari Saudaramu Indonesia, dan Apakah Sampai Padamu Berita Tentang Mahananzi?” Hasil penelitian menunjukkan bahwa Helvy Tiana Rosa mengusung tema seperti perlawanan terhadap ketidakadilan, dan tragedi kemanusiaan di Palestina. Ciri khas puisi-puisinya terletak pada penggunaan diksi simbolik, gaya bahasa yang khas seperti (Hiperbola, Personifikasi, dan Sarkasme), dan struktur tipografi yang tidak konvensional. Gaya tersebut mendukung penciptaan suasana Perlawanan, Kritik, dan penuh ketegangan batin yang menjadi inti dari ekspresi penyair. Dalam puisi Razan, ekspresi Razan tampil dalam bentuk yang penuh kesedihan terhadap relawan medis yang berjuang pada kesembuhan Palestina. Pada Untuk Palestina Dari Saudaramu Indonesia, menggambarkan kepedulian dan dukungan rakyat Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina melawan Israel. Apakah Sampai Padamu Berita Tentang Mahananzi? Menggambarkan tentang kepedihan rakyat Palestina, lebih tepatnya pada anak dan ibu yang dibunuh oleh tantara Israel. Ketiga puisi ini memperlihatkan bahwa Helvy Tiana Rosa tidak hanya mengkritik dengan bentuk puisi, tetapi juga berhasil menyampaikan pengalaman eksistensial dan emosional yang mendalam. Puisi-puisinya mengajak pembaca untuk merasakan, peduli, dan memahami perasaan peristiwa yang sedan dialami oleh rakyat Palestina.
Literary works, including poetry, are not only created for aesthetic purposes, but also as a means of conveying ideas, views on life, and the author's response to the social reality around them. The function of poetry is inseparable from its role as a carrier of life values, including norms and morals that serve as guidelines in society. This study analyzes the moral values in Abidah El Khalieqy's poems through a qualitative approach with descriptive methods and content analysis techniques. The theory in this study refers to the structural theory of Nurgiantoro and Pradopo. Data in the form of physical and spiritual elements of poetry—words, phrases, and sentences—are identified to reveal three dimensions of moral values: (1) personal (gender equality, women's resilience, love of nature); (2) social (mutual love, cooperation); and (3) spiritual (obedience to worship, awareness of death). The research findings show that the structure of poetry is a medium for conveying complex moral messages, reflecting the poet's humanist-religious vision.
Karya sastra, termasuk puisi, tidak hanya diciptakan untuk tujuan estetis semata, tetapi juga sebagai sarana penyampaian gagasan, pandangan hidup, dan respons pengarang terhadap realitas sosial di sekitarnya. Fungsi puisi tidak terlepas dari perannya sebagai pembawa nilai-nilai kehidupan, termasuk norma dan moral yang menjadi pedoman dalam bermasyarakat. Penelitian ini menganalisis nilai moral dalam puisi-puisi Abidah El Khalieqy melalui pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan teknik analisis isi. Teori dalam penelitian ini mengacu pada teori struktural Nurgiyantoro dan Pradopo. Data berupa unsur fisik dan batin puisi— kata, frasa, dan kalimat—diidentifikasi untuk mengungkap tiga dimensi nilai moral: (1) personal (kesetaraan gender, ketangguhan perempuan, kecintaan pada alam); (2) sosial (saling menyayangi, kerja sama); dan (3) spiritual (ketaatan ibadah, kesadaran akan kematian). Temuan penelitian menunjukkan struktur puisi menjadi medium penyampaian pesan moral yang kompleks, merefleksikan visi humanis- religius penyair.
This analysis discusses the short story "Gang Buntu" in the book "Sekeping Hati" by Erisca Febriani and Firrrr using Ferdinand de Saussure's semiotic approach. Literary works, especially short stories, are considered as the author's expression to convey experiences and ideas through language. Semiotics, as an analytical tool, helps unravel the signs and symbols in short stories, facilitating a deeper understanding of the author's intended meaning. The short story "Gang Buntu" describes the story of sadness in a settlement, and semiotic analysis reveals various signifiers and signs that contain deep meaning. The research method used is descriptive qualitative, focusing on the technique of reading and understanding short stories and applying Saussure's semiotic theory. The results of the analysis identify signifiers and signs related to the expression of emotions, atmosphere, and changes in time in the story. The meaning implications of these signifiers and signs support the overall understanding of the short story. This study contributes to further understanding of the use of semiotics in analyzing short stories and detailing important elements in literary works
Analisis ini membahas cerpen "Gang Buntu" dalam buku "Sekeping Hati" karya Erisca Febriani dan Firrrr dengan pendekatan semiotika Ferdinand de Saussure. Karya sastra, khususnya cerpen, merupakan ekspresi pengarang untuk menyampaikan pengalaman dan ide melalui bahasa. Semiotika, sebagai alat analisis, membantu mengurai tanda dan simbol dalam cerpen, memberikan pemahaman mendalam terhadap makna yang dimaksudkan oleh pengarang. Cerpen "Gang Buntu" menggambarkan kisah kesedihan, dan analisis semiotika mengungkapkan berbagai penanda dan petanda yang mengandung makna mendalam. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan fokus pada teknik membaca dan memahami cerpen serta menerapkan teori semiotika Saussure. Hasil analisis mengidentifikasi penanda dan petanda yang berkaitan dengan ekspresi emosi, suasana, dan perubahan waktu dalam cerita. Implikasi makna dari penanda dan petanda ini mendukung pemahaman keseluruhan cerpen. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman lebih lanjut tentang penggunaan semiotika dalam menganalisis cerpen dan merinci elemen-elemen penting dalam karya sastra.
Google Scholar
Garuda
Sinta








